Rahmat Sularso Nh./beritajombang.NET |
Dirumah yang tidak tampak dari jalan utama, karena harus masuk di sela beberapa rumah lain dan diantara rimbunnya tetumbuhan kebun. Mbah Jen beseta rekannya dan cucunya tinggal seringkali memulai perjalanannya mengais rupiah dari sana. Biasanya mereka menentukan terlebih dahulu mau ngemen dimana, selanjutnya berjalan menuju tempatnya mengamen.
"Mulanya saya ikut transmigrasi ke Pulau Sumatera, namun gagal membangun usaha di sana. Akhirnya memilih pulang ke kampung halaman dan mengamen," terang Mbah Jen sambil mengela nafas panjang.
Menurut Mbah Jen, mengamen merupakan kegiatan yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Baginya mengamen bukanlah sekedar persoalan mencari uang. Tetapi bisa menghibur orang merupakan kepuasan batin tersendiri baginya.
Kepiawaiannya memainkan Biola pun didapatkan secara otodidak. Semua dilakukan dengan sendiri dengan mendengarakan alunan Biola pada Musik Kroncong. Sampai sekarang urusan memainkan Biola saat Kelompok Musik Kroncong Kangen tampil termasuk di acara hajatan sudah dipercayakan kepada lelaki yang sudah memasuki usia senja ini.
Menariknya, dalam pembagian hasil mengamen atau tanggapan (Jawa: Manggung), Mbah Jen membaginya sama rata. Tidak ada senior atau junior, menurutnya semua anggota Kelompok Musik Kroncong Kangen mempunyai tanggungjawab yang sama.
"Saya tidak membedakan dalam pembagian hasil mengamen atau dari undangan. Sama semua, meski yang kami dapat kecil. Namun selalu kami usahakan membagi sama rata tidak membedakan," terang Mbah Jen dengan semangat. [dra/lar]
Tidak ada komentar: